Pengantar

Halaman xv
PENGANTAR

     Pada tanggal 29 Desember 1923, Suster Josefa Menéndez, saat itu berusia 33 tahun, meninggal secara kudus di Biara Les Feuillants, Poitiers. Ia hidup sebagai seorang Suster dalam Serikat Hati Kudus hanya selama 4 tahun, dan begitu tersembunyi yang adalah sebuah cara agar dunia tidak pernah mendengar darinya, dan bahkan dari komunitasnya sendiri seharusnya ia segera terlupakan.
     Namun, hanya 20 tahun setelah kematiannya, ia dikenal di penjuru dunia. Di Amerika, Afrika, Asia, dan Oseania, orang-orang berdoa padanya dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh akan Pesan yang diberikan Hati Yesus padanya untuk manusia.
     Pada tahun 1938 isi dari Pesan, dengan judul Un Appel à l’Amour, dipublikasikan di Toulouse oleh Kerasulan Doa. Kardinal Pacelli, kini dengan mulia bertahkta sebagai Paus Pius XII, menulis sebuah rekomendasi dalam bentuk sebuah surat. 5 tahun kemudian sebuah biografi lengkap dimintakan dengan sungguh-sungguh, karena para pembaca sangat ingin mengetahui semua detil dari sebuah kehidupan yang kaya namun tersembunyi dan dimana sebuah latar belakang manusia yang sangat miskin dilempar menjadi ukiran kemegahan tindakan Kristus.
     Edisi kedua dan lengkap ini adalah jawaban dari permintaan tersebut. Hal itu diambil dari catatan-catatan, tulisan harian Suster Josefa di bawah ketaatan, dimana keakuratannya dikonfirmasikan oleh kenangan-kenangan tepat dari para saksi akan kehidupannya, seperti Kepala Biara dan Ibu Asisten Biara “Les Feuillants,” Poitiers, dan pengarahnya, Bapa Boyer, O.P.
     Pembaca akan merasa sebuah keingintahuan tertentu di halaman-halaman pembukaan ini, namun isi-isinyalah yang akan memenuhi mereka dengan keheranan dan kekaguman, dan pembaca akan selesai membaca buku dengan berkomitmen untuk menjalani hidup yang lebih baik dan untuk mencintai satu Tuhan yang telah mewujudkan cinta-Nya yang begitu besar pada mahkluk-mahkluk ciptaan-Nya.
     Karena setiap halaman akan mewartakan indahnya pemeliharaan cinta Tuhan pada manusia. Kitab Suci mewakiliNya di dalam Mazmur mengikuti putera-putera manusia selalu menjaga memperhatikan dengan sungguh-sungguh pada setiap perbuatan mereka dan menjawab usaha-usaha doa terkecil sekali pun. Berbalik dengan cinta terhadap pemberontakan putera-putera-Nya, dari awal mula DIA membuat suara-Nya terdengar melalui keajaiban-keajaiban dan melalui nabi-nabi-Nya, sampai hari dimana Diri-Nya sendiri, menjadi daging di dalam rahim Perawan, berkata-kata dalam bahasa manusia mengenai Cinta yang memenuhi Hati-Nya.
    
     Yesus, Sabda yang menjelma, telahmengirimkan secara utuh Pesan yang telah diterima-Nya sendiri dari Bapa: “Omnia quaecumque audivi a Patre Meo, nota feci vobis” (Yohanes 15:15).

Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. (Yohanes 15:15)

Tidak ada lagi yang untuk ditambahkan pada perkataan Tuhan kita, dan pada saat kematian Santo Yohanes, Rasul terakhir, wahyu Ilahi ditutup dan dimeteraikan. Jaman-jaman berikutnya tidak dapat melakukan apa-apa lagi selain menarik artinya. Namun kekayaan-kekayaannya tak terduga, dan kebanyakan  manusia terlalu tidak memperhatikan dan secara dangkal saja menyuarakan kedalaman ajaran Kitab Suci; karena itu,  seperti saat di bawah Hukum Tua para Nabi dikirimkan oleh Tuhan untuk membaharui iman dan harapan umat-Nya, juga di dalam Dispensasi Baru Kristus telah dari waktu ke waktu memberikan jiwa-jiwa pilihan tertentu misi untuk menginterpretasikan sabda-Nya yang otentik, dan mengungkapkan kedalaman dan arti yang tersembunyi.

     Dahulu kala, pada saat Paskah pagi, Ia menugaskan Santa Maria Magdalena untuk mengumumkan Kebangkitan-Nya yang mulia kepada para Rasul. Di jaman-jaman berikutnya wanita-wanita miskin dan rendah hati telah dipilih untuk menyampaikan hasrat-hasrat-Nya yang terpenting bagi umat manusia.

     Untuk mengingat kejadian-kejadian itu, misalnya: Melalui Santa Juliana dari Montcornillon DIA menyegarkan devosi Sakramen Maha Kudus, dan memperoleh perwujudan Pesta Corpus Christi; melalui Santa Maria Margareta sebuah stimulus baru diberikan bagi devosi kepada Hati Kudus; melalui Santa Teresia dari Kanak-kanak Yesus DIA berkata kepada dunia yang kelihatannya telah melupakan jasa dan nilai spiritual Masa Kanak-kanak, dan sekarang, DIA telah memberikan sebuah pesan-Nya melalui Josefa Menéndez.
    
     Ketiga orang yang disebutkan di atas telah dikanonisasikan oleh Gereja, jadi telah menerima sebuah pengakuan resmi akan misi-misi mereka. Suster Josefa belum memiliki kehormatan tersebut padanya, tapi