Halaman 9

waktu kembali ke rumah sebuah permainan hebat dimainkan seolah menjadi para Karmelit. Ofisi dimadahkan, silih dilakukan, dalam semuanya itu Josefa yang memimpin dengan semangat, tetapi bagi Josefa hal itu tidak semata-mata hanya permainan.
     Orangtuanya bangga dengan kemampuannya membuat baju dan mengirimnya menyelesaikan latihan di sebuah perusahaan pembuatan topi. Percakapan antar pekerja wanita di sana tidak selalu menyenangkan, tetapi dengan Komuni Kudus setiap hari Josefa menjadi kuat untuk tetap menjaga murni hatinya; ia menulis kenangannya pada saat itu:

     "Aku melalui banyak bahaya, tetapi Tuhan selalu melindungi aku di tengah-tengah pembicaraan jahat yang membahayakan yang umum terjadi di ruang kerja kami. Hal itu sering membuat aku menangis mendengarkan hal-hal yang mengguncangku, tetapi aku tidak pernah ragu bahwa Tuhan bermaksud menjadikan aku milik-Nya sendiri, dan inilah penghiburan dan kekuatanku. Tidak ada dan tak seorang pun dapat mengubah keputusanku atau membuatku meragukan kebenarannya."
     "Pada hari Minggu," adiknya berkata kepada kami, "dia sering pergi ke Patronase dimana pemimpinnya adalah anak dari pemilik rumah kami. Wanita ini melakukan pekerjaan baik dan sangat beramal. Untuk itulah pada hari Minggu, kami menghabiskan waktu dengan dikelilingi suasana riang dan gembira, banyak anak-anak menganggapnya sebagai tempat perlindungan yang menghindari mereka dari perbuatan dosa. Josefa adalah kehidupan dari pesta kecil itu, dan menghanyutkan dirinya dan kepandaiannya dalam drama, dan sang wanita dermawan kami menghargai kebajikan Josefa, biasanya ia menugaskan Josefa dalam beberapa bagian dari drama-drama kecil kami yang tidak diinginkan oleh siapapun, dan Josefa ber-akting dengan keanggunan dan kesederhanaan yang sigap.
     Josefa sering menemani Senora X di dalam kunjungan-kunjungan kepada kaum miskin. Pepa (nama sebutan Josefa) melihat tidak hanya betapa ia berpartisipasi di dalam membagikan sedekah, tetapi bersukacita memberikan pelayanan-pelayanan kepada para klien dengan penuh kerendahan hati. Hal ini sangat menarik bagi sifat aslinya yang baik hati. Suatu hari, Maria secara rahasia memberitahukan Josefa bahwa ia telah menemukan seorang wanita tua penderita kusta dan Maria sedang mencari di antara teman-temannya seseorang yang mau menemaninya menemui wanita malang yang tidak menginginkan apa-apa hanya ingin dikasihi. Namanya adalah Trinidad dan dia sangat menderita. Tubuh kirinya lumpuh dan wajah serta tangan-tangannya dipenuhi