Halaman 5

baik, Minggu sore-sore hari akan digunakan untuk berjalan keliling; jika sedang berawan ataupun basah, mereka semua akan tinggal di rumah, dan biasanya ayah dan anak-anak akan menikmati waktu mereka bersama hingga waktu untuk berdoa Rosario.
     Leonardo mengajarkan sendiri putri tertuanya, ia gembira akan kemajuan Josefa sehingga ia sungguh berharap agar Josefa memiliki profesi sebagai pengajar. Hal ini, sebagaimana akan kita lihat, tidaklah terjadi; Tuhan kita memiliki rancangan-rancangan istimewa-Nya sendiri bagi masa depan Josefa.
     Ketika ia berusia 11 tahun semua persiapan untuk Komuni Pertama dimulai. Gagasan itu sungguh memikat bagi seorang anak yang sangat berpikiran spiritual, yang mulai melakukan arahan-arahan yang diberikan pada Biara Reparatice. Hari besar itu didahului dengan sebuah retret yang singkat, dan kami masih memiliki “catatan-catatan” yang kemudian disebutnya sebagai daya tarik pertama baginya yang dibuat oleh Kekasih jiwanya.
 
     “Di dalam meditasiku yang pertama aku merefleksikan kata-kata ‘Yesus ingin memberikan Diri-Nya sendiri kepadaku, sehingga aku dapat seutuhnya menjadi milik-Nya.’ Betapa menggembirakan! Pikirku, DIA adalah satu objek hasrat-hasratku. Tapi, bagaimanakah hal itu dapat dilakukan? Aku berkonsultasi dengan salah seorang biarawati, dan dia menjelaskan padaku bahwa aku harus menjadi sangat, sangat baik, dan dengan demikian aku akan selalu menjadi kepunyaan Tuhan kita seluruhnya.

     “Subyek meditasi di hari kedua ‘Yesus, Pasangan para Perawan, bergembira akan kemurnian dan kepolosan.’ Ini adalah suatu cahaya besar bagiku, solusi dari puzzle yang kemarin; tentu saja aku harus menjadi Pasangan kecil-Nya, kemudian sungguh aku harus menjadi milik-Nya seluruhnya, sama seperti mama adalah milik papa. Dan begitulah kemudian aku berjanji kepada Tuhan kita untuk tetap menjadi seorang perawan (aku tidak mengerti apa itu artinya) bahwa aku akan selalu menjadi milik-Nya seluruhnya. Sepanjang hari aku membarui janji ini, dan pada malam hari selama berdoa aku meng-konsekrasi-kan diriku kepada Kanak-Kanak Yesus, memohon bantuan besar agar aku dapat menjadi utuh dan seluruhnya menjadi milik-Nya. Bahwa aku akan segera menerima DIA di dalam hatiku dengan Komuni Kudus, ini memenuhi aku dengan sukacita asing, dan ketika aku secara diam-diam menikmati pikiran bahagia itu, aku mendengar sebuah suara, yang tidak pernah dapat kulupakan, berkata kepadaku: ‘Ya, si kecil, Aku ingin