PENGANTAR
tentang Serikat
Hati Kudus kepada Ibu Jendral, Josefa tiba-tiba terkepung dengan sebuah
ketakutan buta (karena dorongan iblis) mengatakan bahwa itu semua hanyalah
mimpi dan Josefa tidak memiliki Pesan dari Surga untuk dibawakan. Tanpa
keraguan atau perenungan akan hal buruk apa yang mungkin dapat dialaminya di
mata para Superior-nya, Josefa mengakui derita akan pikirannya, dan kepastian
yang dialaminya bahwa semua itu adalah khayalan imajinasinya, dan dia dengan
rendah hati memohon agar janganlah dipercayai apapun yang dikatakannya. Bahwa
Josefa memiliki kecemasan pada saat itu adalah merupakan suatu bukti akan
kebenaran misinya.
Josefa tidak
dapat berpura-pura karena ia benar-benar rendah hati dan melupakan dirinya
sendiri; tulisan-tulisannya juga menyatakan kesan-kesan ketulusan yang
demikian.
Dengan
perintah Tuhan kita dan Bunda Maria-lah Josefa tetap memberitahukan para
Superior-nya tentang segala sesuatu: “Kau harus menulis,” kata Bunda kita
kepadanya. Tidak diragukan lagi bahwa ini untuk memastikan bahwa tidak ada
kata-kata-NYA yang akan hilang (6 Agustus 1922), tetapi juga tujuan ilahi-Nya
akan menjadi tindakan-tindakan Josefa yang harus dikontrol dan disaksikan dari
awal hingga akhir. Pada semua yang ditulisnya tidak pernah terlihat kata-kata
yang tak berguna, ataupun palsu, ataupun samar; tidak ada yang dapat dimengerti
sebagai memuji diri sendiri atau mengkhianati karena bayangan kesombongan.
Semuanya benar, masuk akal, menggerakkan dan kudus.
Kontrol yang
sama dilakukan pada tingkatan-tingkatan supernatural-nya. Ketika Josefa dibawa
ke neraka, atau ketika ia kembali sadar setelah ekstasi, para Superior-nya
hadir; mereka memperhatikan dengan
hati-hati dan dengan mata keibuan akan kembalinya Josefa secara perlahan pada
kepentingan-kepentingan hidup, memperhatikan dengan hati-hati kata-kata yang
diucapkannya pada saat-saat yang mengesankan itu.
Ketika Josefa
berkomunikasi dengan jiwa-jiwa di Api Penyucian yang datang kepadanya meminta
doa-doanya; jika diberikan nama, tanggal jelas, dan tempat kematian, itu semua
setelah diselidiki ternyata benar.
Tidak ada
keragu-raguan yang ada mengenai penculikan-penculikan paksa Josefa oleh iblis;
mereka membawanya di hadapan para