Halaman xxxviii

PENGANTAR

tentang  Serikat Hati Kudus kepada Ibu Jendral, Josefa tiba-tiba terkepung dengan sebuah ketakutan buta (karena dorongan iblis) mengatakan bahwa itu semua hanyalah mimpi dan Josefa tidak memiliki Pesan dari Surga untuk dibawakan. Tanpa keraguan atau perenungan akan hal buruk apa yang mungkin dapat dialaminya di mata para Superior-nya, Josefa mengakui derita akan pikirannya, dan kepastian yang dialaminya bahwa semua itu adalah khayalan imajinasinya, dan dia dengan rendah hati memohon agar janganlah dipercayai apapun yang dikatakannya. Bahwa Josefa memiliki kecemasan pada saat itu adalah merupakan suatu bukti akan kebenaran misinya.
      Josefa tidak dapat berpura-pura karena ia benar-benar rendah hati dan melupakan dirinya sendiri; tulisan-tulisannya juga menyatakan kesan-kesan ketulusan yang demikian.
     Dengan perintah Tuhan kita dan Bunda Maria-lah Josefa tetap memberitahukan para Superior-nya tentang segala sesuatu: “Kau harus menulis,” kata Bunda kita kepadanya. Tidak diragukan lagi bahwa ini untuk memastikan bahwa tidak ada kata-kata-NYA yang akan hilang (6 Agustus 1922), tetapi juga tujuan ilahi-Nya akan menjadi tindakan-tindakan Josefa yang harus dikontrol dan disaksikan dari awal hingga akhir. Pada semua yang ditulisnya tidak pernah terlihat kata-kata yang tak berguna, ataupun palsu, ataupun samar; tidak ada yang dapat dimengerti sebagai memuji diri sendiri atau mengkhianati karena bayangan kesombongan. Semuanya benar, masuk akal, menggerakkan dan kudus.
     Kontrol yang sama dilakukan pada tingkatan-tingkatan supernatural-nya. Ketika Josefa dibawa ke neraka, atau ketika ia kembali sadar setelah ekstasi, para Superior-nya hadir;  mereka memperhatikan dengan hati-hati dan dengan mata keibuan akan kembalinya Josefa secara perlahan pada kepentingan-kepentingan hidup, memperhatikan dengan hati-hati kata-kata yang diucapkannya pada saat-saat yang mengesankan itu.
     Ketika Josefa berkomunikasi dengan jiwa-jiwa di Api Penyucian yang datang kepadanya meminta doa-doanya; jika diberikan nama, tanggal jelas, dan tempat kematian, itu semua setelah diselidiki ternyata benar.

     Tidak ada keragu-raguan yang ada mengenai penculikan-penculikan paksa Josefa oleh iblis; mereka membawanya di hadapan para