PENGANTAR
berkenaan padanya. “Dan kau, kau akan hidup dalam
kekaburan yang mendalam, dan karena engkau adalah korban yang Kupilih, engkau
akan menderita, dan terbebani oleh penderitaan hingga engkau akan mati.
Janganlah mencari istirahat ataupun pengurangan; kau tidak akan menemukannya,
karena itulah kehendak-Ku. Namun cinta-Ku akan menahanmu, dan kau tidak akan
pernah mengecewakan-Ku.”
Sebelum ia
menahan siksa yang tajam dan mengoyakkan, DIA telah meminta dan mendapatkan
persetujuan darinya; sebab walaupun DIA adalah Tuhan dan Tuan yang berdaulat
penuh, IA tetap menghormati kebebasan mahkluk ciptaan-Nya.
“Apakah kau mau?...”
Kata-Nya kepada Josefa, dan ketika ia gentar terhadap hal itu di hadapan-Nya,
DIA meninggalkannya. Suster Josefa merasa sedih ketika DIA pergi, tetapi Bunda
Maria datang, dan berkata pada anaknya itu: “Jangan lupa bahwa cintamu itu
bebas.”
Beberapa kali Josefa mencoba melarikan diri dari jalan yang ada di hadapannya, kemudian Yesus meninggalkannya, hanya setelah berkali-kali dia memanggil DIA barulah DIA datang kembali menerima persembahan kehendaknya yang telah ditanyakan-Nya dengan perandaian. Biasanya ia menerimanya dengan kemurahan hati. 1)
Beberapa kali Josefa mencoba melarikan diri dari jalan yang ada di hadapannya, kemudian Yesus meninggalkannya, hanya setelah berkali-kali dia memanggil DIA barulah DIA datang kembali menerima persembahan kehendaknya yang telah ditanyakan-Nya dengan perandaian. Biasanya ia menerimanya dengan kemurahan hati. 1)
“Aku
mempersembahkan diriku sendiri untuk melayaniMu di setiap cara yang Engkau
pilih.” Tuhan mengetahui Diri-Nya sendiri, bebas bertindak di segala cara yang
dipilih-Nya, dan sekali lagi DIA berkata: “Aku adalah Tuhanmu, engkau adalah
milik-Ku; dari kehendak bebas-Mu, telah kauserahkan sendiri. Sejak sekarang
engkau tidak dapat menolak Aku akan apapun juga.” (23 Juli 1922). “Jika engkau
tidak menyerahkan dirimu sendiri kepada kehendak-Ku, apakah yang dapat
Kuperbuat?” (21 April 1922).
Ia berserah;
seperti Tuannya Josefa rela menjadi korban: “Oblatus est quia Ipse voluit.”
Seperti DIA, juga, dia akan menjadi sebuah korban murni. Bagaimanakah seseorang
menyilih dosa orang lain, padahal ia sendiri harus menyilih dosanya sendiri?
Dari kelahiran Josefa Tuhan telah membungkusnya...
-----
1 Tidak ada yang dipaksakan padanya oleh Tuhan; DIA tidak
memaksa mahkluk-Nya yang ragu-ragu, namun dengan kemampuan ilahi-Nya ia
mengejar tujuan-Nya untuk mendapatkan persetujuannya. Setiap Josefa mundur
karena ketakutan, Tuhan kita meninggalkannya tanpa mencela; tetapi
kepergian-Nya mendukakan Josefa sehingga ia semakin menerima permintaan-Nya
dengan murah hati. Juga, Yesus tidak langsung mengatakan kepadanya bahwa Ia
menginginkan dia menjadi Pembawa Pesan-Nya kepada dunia, Josefa akan sangat
syok jika demikian; tetapi DIA hanya meminta kemurahan hati Josefa: “Apakah
engkau mau untuk menderita? Dan apakah engkau mau menjadi seorang korban? Jika
seorang korban, itu berarti sebuah pertanyaan untuk menderita, dan tak menyolok
di hadapan dunia. Josefa menerimanya.